Jumat, 16 November 2018

Hepatitis

Penyakit Hepatitis 

Penyakit hepatitis adalah satu dari sekian banyak ancaman kesehatan utama di dunia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, diperkirakan 10 dari 100 orang Indonesia terinfeksi hepatitis B atau C. Artinya, ada 28 juta penduduk Indonesia yang terinfeksi hepatitis B dan C. Empat belas juta di antaranya berpotensi untuk berkembang hingga stadium kronis, dan 14 juta kasus hepatitis kronis berisiko tinggi untuk berlanjut ke kanker hati. Ini menjadikan Indonesia menempati peringkat kedua se-ASEAN dengan jumlah kasus Hepatitis B tertinggi.
Kebanyakan orang yang terinfeksi hepatitis tidak yakin bagaimana mereka bisa mendapat penyakit ini. Ditambah lagi, tidak semua orang terinfeksi penyakit hepatitis akan memiliki gejala. Biasanya mereka menyadari kondisinya di kemudian hari saat penyakit ini telah jauh berkembang. Sebagian besar kasus hepatitis didiagnosis saat pemeriksaan medis rutin. Berikut penjelasan lengkap seputar penyakit hepatitis.

Apa itu penyakit hepatitis?

Penyakit hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 5 jenis virus hepatitis: A, B, C, D, dan E. Karakteristik dari masing-masing jenis ini berbeda, maka dari itu gejala dan pengobatannya juga beragam.

Apa penyebab hepatitis?

Hepatitis bisa berupa hepatitis virus (infeksi virus) atau hepatitis non-virus (hepatitis alkoholik dan hepatitis autoimun).
Hepatitis virus
Jenis hepatitis ini disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh. Infeksi dapat terjadi melalui penggunaan jarum yang terkontaminasi virus (seperti melalui suntikan narkoba, tato, tindik tubuh, suntikan obat, atau jarum transfusi), tinggal bersama atau melakukan hubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis, atau menjadi petugas kesehatan yang bekerja dengan pasien hepatitis juga bisa berakibat pada infeksi hepatitis. Ada juga risiko infeksi virus hepatitis jika Anda mengonsumsi sumber air atau makanan yang tidak aman.
Hepatitis non-virus (hepatitis alkoholik dan hepatitis autoimun)
Alkohol dapat melemahkan kerja hati sehingga membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi hepatitis. Bahkan, konsumsi alkohol bisa menyebabkan banyak penyakit hati seperti perlemakan hati alkoholik (terlalu banyak penumpukan lemak di hati) atau sirosis (kerusakan hati).
Hepatitis autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang hati. Ini normalnya tidak terjadi, tetapi bisa menyebabkan penurunan fungsi hati dan menyebabkan kerusakan hati. Ada dua jenis hepatitis autoimun, dengan hepatitis autoimun tipe 1 lebih umum dibandingkan hepatitis autoimun tipe 2. Penderita hepatitis autoimun juga bisa memiliki gangguan autoimun lainnya, seperti penyakit Celiacrheumatoid arthritisatau kolitis ulseratif.

Siapa yang berisiko terkena penyakit hepatitis?

Siapa saja bisa terkena hepatitis. Tapi ada beberapa perilaku tertentu yang meningkatkan risiko Anda terhadap virus ini:
  • Berbagi jarum dengan orang lain, baik untuk penggunaan obat atau modifikasi tubuh (tato atau tindik)
  • Menderita HIV — HIV dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinan masuknya virus oportunistik
  • Melakukan hubungan seks tanpa kondom (baik anal dan oral)
  • Menggunakan obat yang merusak hati, seperti acetaminophen (Tylenol dan lainnya), atau methotrexate (Trexall, Rheumatrex)
  • Berbagi alat makan dengan penderita hepatitis A dan E
  • Menggunakan sumber air dan makanan yang terkontaminasi, baik dari lingkungan tempat tinggal atau dari tempat yang baru saja Anda kunjungi
  • Melakukan prosedur medis seperti transfusi darah, kemoterapi atau terapi penekan sistem kekebalan tubuh
  • Penularan dari ibu ke anak

Apa saja gejala hepatitis?

Tidak semua kasus hepatitis menimbulkan gejala, atau jikapun ada, gejalanya cukup samar pada tahapan awal dalam sekitar 80% kasus. Dua puluh persen kasus lainnya bisa menunjukkan gejala dengan tingkat bervariasi. Ada kemungkinan bagi Anda untuk langsung mengalami gejala setelah terinfeksi. Gejala bisa bersifat ringan tetapi juga parah bagi sebagian orang, meliputi:
  • Demam 
  • Kelelahan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual atau muntah
  • Nyeri lambung 
  • Nyeri sendi atau otot
  • Buang air kecil atau besar yang tidak lazim
  • Warna kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice, tanda dari penyakit hati)
  • Perasaan gatal
  • Perubahan mental, seperti kurangnya konsentrasi atau koma
  • Perdarahan dalam

Apa komplikasi hepatitis yang mungkin terjadi?

Jika dibiarkan tanpa pengobatan, hepatitis dapat mengakibatkan sirosis (kerusakan hati permanen), dan pada akhirnya gagal hati. Jika hasil pemeriksaan rutin Anda menunjukkan virus hepatitis, Anda harus segera mendapatkan pengobatan.
Tahap pertama dari kerusakan hati adalah fibrosis, dimana terjadi pengerasan jaringan hati (kerusakan jaringan). Setelah sekian lama, fibrosis akan berubah menjadi sirosis — kerusakan jaringan yang parah pada hati. Bisa diperlukan waktu hingga 20 sampai 30 tahun bagi fibrosis untuk berkembang menjadi sirosis. Jaringan yang rusak menghalangi aliran darah ke hati.
Menurut American College of Gastroenterology, sekitar 20% penderita hepatitis C kronis akan mengalami sirosis. Begitu sirosis terjadi, sekitar 50% pasien akan mengalami komplikasi yang mengancam nyawa dalam 5 sampai 10 tahun berikutnya.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa kanker hati dapat terjadi. Hepatitis C meningkatkan risiko kanker hati. Dokter bisa menganjurkan tes USG hati setiap 6 sampai 12 bulan. Tes ini akan menunjukkan jika ada tumor yang mulai terbentuk. Semakin cepat ditemukan, kanker hati semakin mungkin untuk diobati.

Bagaimana hepatitis didiagnosis?

Kebanyakan orang yang menderita hepatitis tidak menyadari penyakit yang ia miliki, sehingga hepatitis sering terdiagnosis “tanpa sengaja” ketika pemeriksaan medis rutin. Cara terbaik untuk memeriksa hepatitis adalah dengan tes darah. Tes darah akan menunjukkan hasil dari fungsi hati dengan mengukur:
  • Alanineaminotransferase (ALT)/SGPT, aspartateaminotransferase (AST)/SGOT dan alkalinephosphatase (ALP): ketiga enzim ini dihasilkan oleh hati. Ada terlalu banyak enzim-enzim ini berarti ada masalah pada hati Anda.
  • Bilirubin: kadar bilirubin darah meningkat dalam penyakit hati. Bilirubin diangkut ke hati untuk diekstrak. Kadar bilirubin yang tinggi berarti kadar faktor pembekuan yang tinggi dan peningkatan risiko kecendrungan perdarahan dan mudah memar.
  • Albumin dan total Protein (TP): kadar protein darah dan albumin merupakan indikatif dari fungsi hati yang sehat.
Selain tes darah, dokter bisa mendiagnosis hepatitis melalui pemeriksaan fisik untuk gejala hepatitis seperti kulit atau mata yang menguning. Pemeriksaan riwayat diperlukan untuk mengetahui dari mana Anda bisa terkena virus tersebut.

Apa saja pengobatan untuk hepatitis?

Obat-obatan yang paling umum dalam pengobatan hepatitis meliputi:
  • Interferon 
  • Obat antivitus protease inhibitor
  • Obat antivitus analog nukleosida
  • Polymerase inhibitor dan kombinasi terapi obat
Interferon
Interferon adalah kombinasi dari obat-obatan antivirus. Interferon mengurangi efek samping dan memungkinkan obat tetap berada di tubuh untuk waktu yang lebih lama dibandingkan dengan obat lainnya. Interferon memasok protein bagi tubuh untuk melawan infeksi dan terutama untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan HCV untuk mencegah komplikasi. Interferon meliputi:
Obat antivirus protease inhibitor
Protease inhibitor digunakan untuk mencegah penyebaran virus dengan menghentikan reproduksinya. Obat-obatan ini bisa digunakan secara oral. Beberapa dari obat-obatan antivirus protease inhibitor adalah:
  • Telaprevir (Incivek)
  • Boceprevir (Victrelis)
  • Paritaprevir (ini adalah protease inhibitor tetapi hanya tersedia dalam Viekira Pak, sebagai bagian dari kombinasi yang digunakan untuk mengobati infeksi HCV)
Obat-obatan antivirus analog nukleosida
Obat-obatan antivirus analog nukleosida juga bekerja untuk mencegah pembentukan virus baru. Obat ini juga digunakan dalam kombinasi dengan terapi lainnya untuk mengobati hepatitis. Obat yang paling umum dari jenis ini adalah ribavirin (Copegus, Moderiba, Rebetol, Ribasphere, RibasphereRibaPak, Virazole).
Waspadalah karena ribavirin dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi baru lahir jika digunakan oleh ibu hamil dan menekan pertumbuhan pada anak-anak. Risiko ini bisa dialihkan dari pria kepada pasangan wanitanya dalam pembuahan.
Polymerase inhibitor dan kombinasi terapi obat
Polymerase inhibitor mencegah perkembangan penyakit hepatitis dengan menghentikan produksi virus. Pengobatan ini termasuk polymerase inhibitor sovaldi (Sofosbuvir). Obat ini terkadang digunakan dalam kombinasi dengan ribavirin sampai selama 24 minggu. Dokter juga bisa menggunakan kombinasi ledipasvir dan sofosbuvir (Harvoni) untuk mengobati hepatitis. Obat-obatan ini harus digunakan dengan makanan dan tidak boleh ditumbuk.
Efek samping yang umum meliputi:
  • Mual 
  • Gatal 
  • Insomnia 
  • Kelemahan 

Bagaimana cara mengobati hepatitis?

Pengobatan hepatitis biasanya berfokus untuk mengurangi tanda dan gejalanya. Anda mungkin harus:
  • Beristirahat. Pasien hepatitis merasa lelah dan sakit dan tidak banyak memiliki energi.
  • Mengatasi mual. Cobalah untuk membagi makanan Anda menjadi beberapa porsi kecil dan menghabiskannya perlahan dalam satu hari untuk mendapatkan cukup energi. Pilihlah makanan berkalori tinggi seperti jus buah-buahan atau susu daripada air putih.
  • Istirahatkan hati. Hati Anda bisa mengalami kesulitan dalam menyerap obat dan alkohol. Jangan minum alkohol selama terinfeksi hepatitis.
  • Hindari aktivitas seksual. Hepatitis bisa menular lewat aktivitas seksual. Hindari setiap akvitias seksual adalah cara teraman, tetapi Anda bisa menikmati seks dengan kondom.
  • Cuci tangan dengan seksama setelah dari toilet. Virus hepatitis bisa menular dengan mudah dari feses ke tangan atau barang lainnya. Gosok tangan dengan kuat selama minimal 20 detik dan bilas secara menyeluruh. Keringkan tangan dengan tisu.
  • Jangan menyiapkan makanan untuk orang lain selama Anda memiliki infeksi aktif. Anda bisa dengan mudah menularkan infeksi ke orang lain.
Penyakit hepatitis adalah infeksi peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Menerapkan kebersihan yang baik, termasuk sering mencuci tangan, adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari hepatitis.
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hepatitis/informasi-lengkap-seputar-penyakit-hepatitis-yang-wajib-anda-ketahui/

0 komentar:

Posting Komentar

 

Welcome Template by Ipietoon Cute Blog Design