Jumat, 16 November 2018

Gejala Kekurangan Mineral

                                              GEJALA KEKURANGAN MINERAL

1. Kalsium ( Ca )         = Keterlambatan pertumbuhan dan kehilangan massa tulang.
2. Fosfor ( P )               = Lemas, kehilangan mineral dari tulang, kehilangan kalsium.
3. Magnesium ( Mg )  = Gangguan sistem saraf.
4. Natrium  ( Na )        = Kram otot dan nafsu makan berkurang.
5. Besi ( Fe )                = Anemia dan kelainan kekebalan tubuh.
6. Iodium ( I )               = Gondok ( pembengkakan kelenjar tiroid )
7. Seng ( Zn )               = Kegagalan pertumbuhan, kelainan kulit, kegagalan reproduksi, dan gangguan kekebalan tubuh.



Sumber: Buku IPA kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 revisi

Gejala Kekurangan Vitamin

                                              GEJALA KEKURANGAN VITAMIN


1. Vitamin A = Penglihatan kabur, kerusakan hati dan tulang, rambut rontok.
2. Vitamin B = Penyakit beri beri, gangguan saraf, kehilangan bekebalan tubuherat badan berlebihan, anemia.
3. Vitamin C = Skorbut ( degenerasi kulit, gigi, pembuluh darah ),sariawan. lemas, luka lambat sembuh, dan gangguan kekebalan tubuh.
4. Vitamin D = Riket ( cacat tulang ) pada anak anak, pelunakan tulang pada orang dewasa, kerusakan otak, kardiovaskular, dan ginjal.
5. Vitamin E = Degenerasi sistem saraf.
6. Vitamin K = Kelainan penggumpalan darah, kerusakan hati dan anemia.


Sumber: Buku IPA kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 revisi

Konstipasi

Konstipasi

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi sulit buang air besar secara teratur, tidak bisa benar-benar tuntas,  atau tidak bisa sama sekali. Secara umum, seseorang bisa dianggap mengalami konstipasi apabila buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Tiap pengidap bisa mengalami konstipasi dengan tingkat keparahan berbeda-beda. Ada yang mengalaminya untuk waktu singkat dan ada juga yang jangka panjang atau kronis. Konstipasi kronis biasanya menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman yang bisa memengaruhi rutinitas sehari-hari.

Penyebab dan Faktor Risiko Konstipasi

Konstipasi atau sembelit merupakan penyakit yang sangat umum dan bisa diderita oleh siapa saja. Meski demikian, penyakit ini dua kali lebih banyak dialami oleh wanita daripada pria, terutama pada masa kehamilan. Lansia juga termasuk kelompok orang yang lebih sering mengalaminya.
Penyebab konstipasi pada seseorang bisa lebih dari satu faktor. Misalnya, kurang minum, kurang konsumsi serat, perubahan pola makan, serta kebiasaan mengabaikan keinginan untuk buang air besar, efek samping obat-obatan, dan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.
Sementara pada anak-anak, pola makan yang buruk, rasa cemas saat menggunakan toilet, dan masalah saat latihan menggunakan toilet bisa menjadi penyebab konstipasi.

Langkah Pengobatan Konstipasi

Perubahan pola makan dan gaya hidup merupakan langkah utama dalam mengobati konstipasi. Langkah-langkah tersebut meliputi:
Jika perubahan sederhana pada pola makan dan gaya hidup tidak bisa membantu, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Setelah mendiagnosis kondisi Anda, dokter umumnya akan memberikan obat pencahar untuk melancarkan proses buang air besar. Langkah ini biasanya efektif, tapi tubuh Anda membutuhkan waktu beberapa bulan untuk membiasakan diri dengan proses buang air besar secara rutin.

Pencegahan dan Komplikasi Konstipasi

Di samping mengubah pola makan dan gaya hidup, Anda juga bisa mengurangi risiko konstipasi dengan tidak mengabaikan keinginan untuk ke toilet dan mengatur jadwal buang air besar agar bisa dilakukan dengan leluasa dan nyaman.
Konstipasi jarang menyebabkan komplikasi. Namun jika dialami dalam jangka panjang, konstipasi dapat menyebabkan hemoroid atau wasir, impaksi feses (menumpuknya tinja kering dan keras di rektum), sobeknya kulit pada anus, serta prolaps rektum (sebagian usus yang mencuat keluar dari anus akibat mengejan).
https://www.alodokter.com/konstipasi

Diare

diare

Definisi

Apa itu diare?

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan buang air besar yang lembek atau cair, atau perlu bolak-balik ke toilet. Diare bisa terjadi pada siapa saja baik orang dewasa maupun anak-anak.
Tergantung pada berapa lama diare berlangsung, ada 3 jenis diare:
  • Diare akut yang berlangsung beberapa hari hingga seminggu.
  • Diare yang berlangsung selama 3 minggu.
  • Diare kronis yang berlangsung lebih dari 4 minggu.

Seberapa umumkah diare?

Diare sangat umum terjadi. Rata-rata orang dewasa mengalaminya 4 kali setahun. Setiap orang, tanpa memandang usia dan jenis kelamin, dapat mengalami diare. Diare juga merupakan salah satu penyebab paling umum di mana orang-orang mencari pertolongan medis, karena dapat berkisar dari kondisi yang ringan dan sementara, hingga membahayakan nyawa.
Apabila diare berlangsung terlalu lama tanpa ditangani, diare dapat menjadi pertanda gangguan serius, seperti Inflammatory Bowel Disease (ppenyakit radang usus) atau Irritable Bowel Syndrome (IBS), atau sindrom iritasi usus.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja ciri-ciri dan gejala diare?

Gejala dan ciri diare adalah:
  • Feses lembek dan cair
  • Sakit perut
  • Kram perut
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Kehilangan nafsu makan
  • Haus terus menerus
  • Demam
  • Dehidrasi
  • Darah pada feses
  • Feses yang dihasilkan banyak
  • Terus menerus ke toilet
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Diare pada bayi dan anak-anak kecil
Diare adalah penyakit serius jika terjadi pada bayi dan anak Anda. Diare dapat menyebabkan dehidrasi serius dan mengakibatkan kondisi yang membahayakan nyawa pada waktu yang singkat. Anda perlu menghubungi dokter jika Anda melihat gejala-gejala ini pada anak Anda:
  • Produksi urin menurun
  • Mulut kering
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Kulit kering
  • Mengantuk.
Segera cari perawatan medis jika gejala berikut terjadi pada anak Anda:
  • Gejala dehidrasi, seperti tangan dan kaki yang dingin, kulit pucat, jarang buang air kecil, mudah marah, atau mengantuk
  • Demam tinggi
  • Feses mengandung darah dan nanah
  • Feses berwarna hitam.
Diare pada orang dewasa
Anda perlu menghubungi dokter jika Anda mengalami gejala berikut:
  • Feses berwarna gelap yang mengindikasi adanya darah pada feses
  • Mual dan muntah
  • Kurang tidur
  • Penurunan berat badan.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab diare?

Berikut ini hal-hal yang dapat menjadi pemicu atau penyebab diare:
  • Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa
  • Alergi makanan
  • Efek samping dari obat-obatan tertentu
  • Infeksi bakteri, virus, atau parasit
  • Penyakit usus.

Faktor-faktor risiko

Siapa saja yang berisiko terkena diare?

Selain penyakit medis, beberapa kebiasaan berikut ini juga dapat membuat seseorang lebih rentan terkena diare, yaitu:
  • Jarang mencuci tangan setelah ke toilet
  • Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih
  • Jarang membersihkan dapur dan toilet
  • Sumber air yang tidak bersih
  • Makan makanan sisa yang sudah dingin
  • Tidak mencuci tangan dengan sabun.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana cara mendiagnosis diare?

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan melihat sejarah medis Anda dalam mengidentifikasi penyebab diare. Dokter dapat menanyakan beberapa hal, seperti:
  • Apa yang Anda rasakan?
  • Seberapa sering Anda pergi ke toilet?
  • Makanan apa yang Anda konsumsi sebelum mengalami diare?
  • Apakah Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu akhir-akhir ini?
  • Apa saja gejala lain yang Anda alami?
Pada beberapa kasus, dokter dapat meminta Anda melakukan tes tambahan untuk mengetahui lebih lanjut terhadap kondisi Anda, seperti:
  • Tes darah
  • Tes urin dan feses
  • Pemeriksaan rektum.

Apa obat diare yang biasa digunakan?

Obat untuk diare ringan hanyalah konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan. Hal ini berarti Anda perlu minum lebih banyak air atau minuman elektrolit, seperti minuman berenergi.
Untuk diare yang lebih serius, obatnya mungkin dapat berupa infus. Jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
Dokter atau apoteker dapat memberikan cairan rehidrasi oral (sejenis penggantian cairan untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi, terutama yang disebabkan bakteri) untuk mencegah dehidrasi. Cairan rehidrasi dapat memberikan tubuh glukosa, garam dan mineral penting lainnya yang hilang selama dehidrasi. Cairan rehidrasi oral cocok diberikan untuk diare pada anak-anak dan orang tua, dan dijual di apotik tanpa resep.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare?

Menurut ahli gizi dari Stanford Health Care, gaya hidup dan pengobatan rumahan berikut dapat membantu Anda mengatasi diare:
  • Minum jus buah tanpa gula tambahan
  • Konsumsi makanan kaya akan potassium, seperti pisang, kentang
  • Konsumsi makanan dan minuman kaya akan sodium, seperti air kaldu, sup, minuman energi, dan biskuit asin
  • Konsumsi makanan kaya akan serat, seperti pisang, oatmeal, nasi
  • Batasi makanan dengan krim, gorengan, dan makanan manis, yang dapat memperburuk diare
  • Hindari kafein, teh, dan minuman ringan
  • Hindari produk susu dan makanan yang kaya akan magnesium.
https://hellosehat.com/penyakit/diare/

Hepatitis

Penyakit Hepatitis 

Penyakit hepatitis adalah satu dari sekian banyak ancaman kesehatan utama di dunia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, diperkirakan 10 dari 100 orang Indonesia terinfeksi hepatitis B atau C. Artinya, ada 28 juta penduduk Indonesia yang terinfeksi hepatitis B dan C. Empat belas juta di antaranya berpotensi untuk berkembang hingga stadium kronis, dan 14 juta kasus hepatitis kronis berisiko tinggi untuk berlanjut ke kanker hati. Ini menjadikan Indonesia menempati peringkat kedua se-ASEAN dengan jumlah kasus Hepatitis B tertinggi.
Kebanyakan orang yang terinfeksi hepatitis tidak yakin bagaimana mereka bisa mendapat penyakit ini. Ditambah lagi, tidak semua orang terinfeksi penyakit hepatitis akan memiliki gejala. Biasanya mereka menyadari kondisinya di kemudian hari saat penyakit ini telah jauh berkembang. Sebagian besar kasus hepatitis didiagnosis saat pemeriksaan medis rutin. Berikut penjelasan lengkap seputar penyakit hepatitis.

Apa itu penyakit hepatitis?

Penyakit hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 5 jenis virus hepatitis: A, B, C, D, dan E. Karakteristik dari masing-masing jenis ini berbeda, maka dari itu gejala dan pengobatannya juga beragam.

Apa penyebab hepatitis?

Hepatitis bisa berupa hepatitis virus (infeksi virus) atau hepatitis non-virus (hepatitis alkoholik dan hepatitis autoimun).
Hepatitis virus
Jenis hepatitis ini disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh. Infeksi dapat terjadi melalui penggunaan jarum yang terkontaminasi virus (seperti melalui suntikan narkoba, tato, tindik tubuh, suntikan obat, atau jarum transfusi), tinggal bersama atau melakukan hubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis, atau menjadi petugas kesehatan yang bekerja dengan pasien hepatitis juga bisa berakibat pada infeksi hepatitis. Ada juga risiko infeksi virus hepatitis jika Anda mengonsumsi sumber air atau makanan yang tidak aman.
Hepatitis non-virus (hepatitis alkoholik dan hepatitis autoimun)
Alkohol dapat melemahkan kerja hati sehingga membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi hepatitis. Bahkan, konsumsi alkohol bisa menyebabkan banyak penyakit hati seperti perlemakan hati alkoholik (terlalu banyak penumpukan lemak di hati) atau sirosis (kerusakan hati).
Hepatitis autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang hati. Ini normalnya tidak terjadi, tetapi bisa menyebabkan penurunan fungsi hati dan menyebabkan kerusakan hati. Ada dua jenis hepatitis autoimun, dengan hepatitis autoimun tipe 1 lebih umum dibandingkan hepatitis autoimun tipe 2. Penderita hepatitis autoimun juga bisa memiliki gangguan autoimun lainnya, seperti penyakit Celiacrheumatoid arthritisatau kolitis ulseratif.

Siapa yang berisiko terkena penyakit hepatitis?

Siapa saja bisa terkena hepatitis. Tapi ada beberapa perilaku tertentu yang meningkatkan risiko Anda terhadap virus ini:
  • Berbagi jarum dengan orang lain, baik untuk penggunaan obat atau modifikasi tubuh (tato atau tindik)
  • Menderita HIV — HIV dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinan masuknya virus oportunistik
  • Melakukan hubungan seks tanpa kondom (baik anal dan oral)
  • Menggunakan obat yang merusak hati, seperti acetaminophen (Tylenol dan lainnya), atau methotrexate (Trexall, Rheumatrex)
  • Berbagi alat makan dengan penderita hepatitis A dan E
  • Menggunakan sumber air dan makanan yang terkontaminasi, baik dari lingkungan tempat tinggal atau dari tempat yang baru saja Anda kunjungi
  • Melakukan prosedur medis seperti transfusi darah, kemoterapi atau terapi penekan sistem kekebalan tubuh
  • Penularan dari ibu ke anak

Apa saja gejala hepatitis?

Tidak semua kasus hepatitis menimbulkan gejala, atau jikapun ada, gejalanya cukup samar pada tahapan awal dalam sekitar 80% kasus. Dua puluh persen kasus lainnya bisa menunjukkan gejala dengan tingkat bervariasi. Ada kemungkinan bagi Anda untuk langsung mengalami gejala setelah terinfeksi. Gejala bisa bersifat ringan tetapi juga parah bagi sebagian orang, meliputi:
  • Demam 
  • Kelelahan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual atau muntah
  • Nyeri lambung 
  • Nyeri sendi atau otot
  • Buang air kecil atau besar yang tidak lazim
  • Warna kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice, tanda dari penyakit hati)
  • Perasaan gatal
  • Perubahan mental, seperti kurangnya konsentrasi atau koma
  • Perdarahan dalam

Apa komplikasi hepatitis yang mungkin terjadi?

Jika dibiarkan tanpa pengobatan, hepatitis dapat mengakibatkan sirosis (kerusakan hati permanen), dan pada akhirnya gagal hati. Jika hasil pemeriksaan rutin Anda menunjukkan virus hepatitis, Anda harus segera mendapatkan pengobatan.
Tahap pertama dari kerusakan hati adalah fibrosis, dimana terjadi pengerasan jaringan hati (kerusakan jaringan). Setelah sekian lama, fibrosis akan berubah menjadi sirosis — kerusakan jaringan yang parah pada hati. Bisa diperlukan waktu hingga 20 sampai 30 tahun bagi fibrosis untuk berkembang menjadi sirosis. Jaringan yang rusak menghalangi aliran darah ke hati.
Menurut American College of Gastroenterology, sekitar 20% penderita hepatitis C kronis akan mengalami sirosis. Begitu sirosis terjadi, sekitar 50% pasien akan mengalami komplikasi yang mengancam nyawa dalam 5 sampai 10 tahun berikutnya.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa kanker hati dapat terjadi. Hepatitis C meningkatkan risiko kanker hati. Dokter bisa menganjurkan tes USG hati setiap 6 sampai 12 bulan. Tes ini akan menunjukkan jika ada tumor yang mulai terbentuk. Semakin cepat ditemukan, kanker hati semakin mungkin untuk diobati.

Bagaimana hepatitis didiagnosis?

Kebanyakan orang yang menderita hepatitis tidak menyadari penyakit yang ia miliki, sehingga hepatitis sering terdiagnosis “tanpa sengaja” ketika pemeriksaan medis rutin. Cara terbaik untuk memeriksa hepatitis adalah dengan tes darah. Tes darah akan menunjukkan hasil dari fungsi hati dengan mengukur:
  • Alanineaminotransferase (ALT)/SGPT, aspartateaminotransferase (AST)/SGOT dan alkalinephosphatase (ALP): ketiga enzim ini dihasilkan oleh hati. Ada terlalu banyak enzim-enzim ini berarti ada masalah pada hati Anda.
  • Bilirubin: kadar bilirubin darah meningkat dalam penyakit hati. Bilirubin diangkut ke hati untuk diekstrak. Kadar bilirubin yang tinggi berarti kadar faktor pembekuan yang tinggi dan peningkatan risiko kecendrungan perdarahan dan mudah memar.
  • Albumin dan total Protein (TP): kadar protein darah dan albumin merupakan indikatif dari fungsi hati yang sehat.
Selain tes darah, dokter bisa mendiagnosis hepatitis melalui pemeriksaan fisik untuk gejala hepatitis seperti kulit atau mata yang menguning. Pemeriksaan riwayat diperlukan untuk mengetahui dari mana Anda bisa terkena virus tersebut.

Apa saja pengobatan untuk hepatitis?

Obat-obatan yang paling umum dalam pengobatan hepatitis meliputi:
  • Interferon 
  • Obat antivitus protease inhibitor
  • Obat antivitus analog nukleosida
  • Polymerase inhibitor dan kombinasi terapi obat
Interferon
Interferon adalah kombinasi dari obat-obatan antivirus. Interferon mengurangi efek samping dan memungkinkan obat tetap berada di tubuh untuk waktu yang lebih lama dibandingkan dengan obat lainnya. Interferon memasok protein bagi tubuh untuk melawan infeksi dan terutama untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan HCV untuk mencegah komplikasi. Interferon meliputi:
Obat antivirus protease inhibitor
Protease inhibitor digunakan untuk mencegah penyebaran virus dengan menghentikan reproduksinya. Obat-obatan ini bisa digunakan secara oral. Beberapa dari obat-obatan antivirus protease inhibitor adalah:
  • Telaprevir (Incivek)
  • Boceprevir (Victrelis)
  • Paritaprevir (ini adalah protease inhibitor tetapi hanya tersedia dalam Viekira Pak, sebagai bagian dari kombinasi yang digunakan untuk mengobati infeksi HCV)
Obat-obatan antivirus analog nukleosida
Obat-obatan antivirus analog nukleosida juga bekerja untuk mencegah pembentukan virus baru. Obat ini juga digunakan dalam kombinasi dengan terapi lainnya untuk mengobati hepatitis. Obat yang paling umum dari jenis ini adalah ribavirin (Copegus, Moderiba, Rebetol, Ribasphere, RibasphereRibaPak, Virazole).
Waspadalah karena ribavirin dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi baru lahir jika digunakan oleh ibu hamil dan menekan pertumbuhan pada anak-anak. Risiko ini bisa dialihkan dari pria kepada pasangan wanitanya dalam pembuahan.
Polymerase inhibitor dan kombinasi terapi obat
Polymerase inhibitor mencegah perkembangan penyakit hepatitis dengan menghentikan produksi virus. Pengobatan ini termasuk polymerase inhibitor sovaldi (Sofosbuvir). Obat ini terkadang digunakan dalam kombinasi dengan ribavirin sampai selama 24 minggu. Dokter juga bisa menggunakan kombinasi ledipasvir dan sofosbuvir (Harvoni) untuk mengobati hepatitis. Obat-obatan ini harus digunakan dengan makanan dan tidak boleh ditumbuk.
Efek samping yang umum meliputi:
  • Mual 
  • Gatal 
  • Insomnia 
  • Kelemahan 

Bagaimana cara mengobati hepatitis?

Pengobatan hepatitis biasanya berfokus untuk mengurangi tanda dan gejalanya. Anda mungkin harus:
  • Beristirahat. Pasien hepatitis merasa lelah dan sakit dan tidak banyak memiliki energi.
  • Mengatasi mual. Cobalah untuk membagi makanan Anda menjadi beberapa porsi kecil dan menghabiskannya perlahan dalam satu hari untuk mendapatkan cukup energi. Pilihlah makanan berkalori tinggi seperti jus buah-buahan atau susu daripada air putih.
  • Istirahatkan hati. Hati Anda bisa mengalami kesulitan dalam menyerap obat dan alkohol. Jangan minum alkohol selama terinfeksi hepatitis.
  • Hindari aktivitas seksual. Hepatitis bisa menular lewat aktivitas seksual. Hindari setiap akvitias seksual adalah cara teraman, tetapi Anda bisa menikmati seks dengan kondom.
  • Cuci tangan dengan seksama setelah dari toilet. Virus hepatitis bisa menular dengan mudah dari feses ke tangan atau barang lainnya. Gosok tangan dengan kuat selama minimal 20 detik dan bilas secara menyeluruh. Keringkan tangan dengan tisu.
  • Jangan menyiapkan makanan untuk orang lain selama Anda memiliki infeksi aktif. Anda bisa dengan mudah menularkan infeksi ke orang lain.
Penyakit hepatitis adalah infeksi peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Menerapkan kebersihan yang baik, termasuk sering mencuci tangan, adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari hepatitis.
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hepatitis/informasi-lengkap-seputar-penyakit-hepatitis-yang-wajib-anda-ketahui/

Mag ( Gastritis )

Gastritis

Definisi

Apa itu gastritis?

Gastritis adalah suatu kondisi di mana lapisan kulit dalam lambung meradang atau membengkak. Gastritis atau juga sering disebut sebagai radang lambung, dapat muncul secara mendadak (gastritis akut) atau berlangsung dalam waktu yang lama (gastritis kronis). Orang awam sering menyebut gastritis adalah maag, padahal gastritis pada dasarnya berbeda dari maag.
Kondisi ini tidak berbahaya dan dapat disembuhkan dengan pengobatan tertentu. Namun, dalam beberapa kasus, penyakit gastritis adah kondisi yang dapat menjadi gejala sakit asam lambung dan bahkan bisa meningkatkan risiko kanker perut.

Seberapa umumkah penyakit gastritis?

Gastritis adalah kondisi yang sangat umum. Namun, penyakit ini lebih banyak dijumpai dalam orang-orang yang mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, antinyeri, atau kecanduan alkohol. Risiko penyakit ini bisa dikurangi dengan cara mengurangi faktor-faktor pemicunya. Anda perlu berdiskusi dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Apa bedanya maag dan gastritis?

Maag adalah istilah yang digunakan orang awam untuk menggambarkan suatu kondisi dengan kumpulan gejala seperti keluhan sakit perut, mual, muntah, dada terasa perih seperti terbakar, kembung, begah, dan mulut terasa asam. Maka, maag sendiri sebenarnya bukan penyakit, melainkan sebagai gejala yang menandakan adanya penyakit tertentu.
Gejala-gejala di atas dapat muncul pada orang yang mengalami gastritis, tapi penyakit-penyakit lain seperti GERD dan ulkus peptikum juga dapat memiliki gejala-gejala yang sering kali disebut sebagai maag oleh orang awam.
Definisi ilmiah maag sendiri belum ada hingga saat ini. Bisa jadi apa yang seseorang maksud dengan maag, sebenarnya adalah gastritis. Namun, ini hanya bisa dipastikan dengan pemeriksaan terlebih dahulu oleh dokter.
Seperti yang dijelaskan di atas sebelumnya, gastritis adalah peradangan pada bagian mukosa lambung. Kondisi penyakit gastritis akut dan kronis lama-lama bisa menyebabkan tukak lambung atau peptic ulcer.
Kondisi ini adalah luka yang menyakitkan yang berkembang di lapisan lambung atau usus kecil. Tukak lambung dapat terjadi di daerah di mana adanya asam atau enzim. Setelah diduga disebabkan oleh stres dan penumpukan asam, sekarang penelitian telah menemukan penyebab utamanya adalah infeksi bakteri.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala gastritis?

Orang yang menderita kondisi ini sering tidak memiliki gejala apa pun sampai didiagnosis. Namun, Anda harus waspada jika memiliki gejala-gejala ini:
  • hilang nafsu makan
  • mual dan muntah
  • nyeri di perut bagian atas
  • merasa kenyang meski baru makan sedikit
Jika dinding lambung Anda mengalami perdarahan, Anda mungkin memiliki gejala-gejala ini:
  • feses berwarna hitam
  • muntah darah atau cairan berwarna pekat seperti kopi
Masih ada beberapa gejala lain yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter Anda jika gejala-gejala yang dialami belum hilang juga. Anda juga perlu memberitahu dokter jika perut Anda merasa tidak nyaman setelah minum obat, terutama aspirin atau obat penghilang rasa sakit lainnya. Sebagai tambahan, jika Anda muntah darah atau buang air besar berdarah, Anda harus segera pergi ke dokter untuk mengatasi masalahnya.

Penyebab

Apa penyebab gastritis?

Penyebab umum gastritis adalah:
  • Mengonsumsi obat-obatan antinyeri seperti aspirin atau obat antiradang non-steroid (NSAID)
  • Sering mengonsumsi alkohol
  • Infeksi perut yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori
  • Penyakit autoimun (seperti anemia parah)
  • Refluks cairan empedu menuju lambung
  • Penyalahgunaan kokain
  • Stres

Kenapa obat antinyeri harus dihindari?

Efek samping obat antinyeri bisa berdampak adanya kerusakan saluran cerna. Kerusakan pada saluran cerna ini disebabkan karena mekanisme dan bahan-bahan dari obat ini dalam menghambat enzin COX (siklooksigenase) di lambung. Secara sederhana, enzim COX ini adalah enzim yang bertanggung jawab terhadap rangsangan nyeri.
Ternyata, selain bertanggung jawab terhadap mekanisme nyeri, enzim COX juga bertanggung jawab dalam pertahanan lapisan kulit dalam lambung. Pasalnya, penghambatan enzim COX di lambung dari obat antinyeri akan menyebabkan pengikisan dinding lambung.
Akibatnya, lambung jadi rentan teriritasi oleh asam lambung apabila terpapar terus menerus. Sehingga, perdarahan lambung dapat terjadi. Jika kondisi ini terus dibiarkan, lambung akan berlubang. Dalam kondisi medis, kondisi ini disebut sebagai perforasi lambung.
Perforasi lambung dapat menyebabkan isi lambung bocor ke rongga perut dan menimbulkan infeksi. Nah, jika rongga perut sudah terinfeksi, hal tersebut akan menyebabkan peritonitis, yaitu infeksi pada jaringan yang melapisi bagian dalam perut. Infeksi ini dapat mengakibatkan komplikasi yang membuat berbagai organ dalam tubuh berhenti berfungsi. Kondisi ini termasuk gawat darurat medis dan bisa mengancam nyawa.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk gastritis?

Ada beberapa hal yang bisa membuat Anda terkena kondisi ini. Faktor risiko penyebab penyakit gastritis adalah:
  • Sering mengonsumsi makanan pedas atau yang kadar lemaknya tinggi seperti gorengan
  • Gaya hidup tidak sehat seperti merokok atau kebanyakan minum minuman beralkohol
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Sedang menjalani pengobatan tertentu seperti antibiotik, aspirinsteroid, dan pil KB
  • Stres atau kelelahan
  • Pola makan berantakan dan tidak teratur
  • Sering mengonsumsi obat penghilang rasa sakit
  • Penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi: HIV/AIDS, penyakit Crohn, dan penyakit infeksi bakteri lainnya
  • Alergi makanan, khususnya bagi orang yang memiliki esophagitis eosinophilic (EoE, gangguan pencernaan). Kondisi ini bisa menjadi pemicu gastritis. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi untuk mendeteksi alergi makanan guna menghindari kondisi gastritis.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan penyakit gastritis?

Obat gastritis akut maupun kronis biasanya menggunakan pengobatan antibiotik dan obat-obatan yang mampu menangkal asam dapat diminum untuk penyakit gastritis akut. Di samping itu, Anda juga harus menghindari alkohol serta ibuprofen, naproxen, dan aspirin selama minum obat gastritis dari dokter.
Sementara, dokter akan menganjurkan Anda  menggunakan obat gastritis akut maupun kronis di bawah ini untuk membatasi jumlah asam di dalam perut Anda:
  • Obat Antihistamine-2 (H2): Famotidine, Cimetidine, Ranitidine dan Nizatidine
  • Pompa penghambat proton (PPI): Omeprazole, Esomeprazole, Iansoprazole, Rabeprazole, dan Pantoprazole.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan cairan infus dan obat-obatan yang dapat mengurangi asam jika gastritis Anda memburuk.

Pola makan khusus gastritis

Beberapa diet makanan tertentu juga bisa menjadi cara mencegah dan mengatasi gastritis. Ada beberapa makanan yang dapat membantu mengelola gastritis Anda dan mengurangi gejalanya. Makanan yang baik untuk gastritis adalah:
  1. Makanan  dengan kandungan serat tinggi seperti apel, oatmeal, brokoli, wortel, dan kacang-kacangan.
  2. Makanan rendah lemak seperti ikan serta dada ayam dan dada kalkun tanpa kulitnya.
  3. Makanan dengan tingkat keasaman rendah. Disarankan makan sayuran yang direbus.
  4. Hindari minuman bersoda.
  5. Hindari minuman yang berkafein seperti coklat, kopi, teh.
  6. Perbanyak konsumsi probiotik dari kombucha, yoghurt, kimchi, dan oncom.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan atau minuman probiotik dapat membantu mengatasi infeksi yang disebabkan Helicobacter pyloriHelicobacter pylori adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada sistem pencernaan yang dapat menyebabkan maag dan gastritis akut.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk gastritis?

Penyakit gastritis adalah kondisi yang didiagnosis dengan berdasarkan deskripsi gejala pasien. Namun, untuk memastikan keakuratannya, dokter menggunakan tes-tes di bawah ini:
1. Endoskopi
Tes pertama lewat prosedur endoskopi, dokter Anda akan memasukakan selang tabung lentur yang dilengkapi dengan lensa (endoskopi) lewat tenggorokan Anda. Tabung ini akan masuk lewat kerongkongan, perut, dan usus kecil. Dengan endoskopi, dokter Anda akan mencari tanda-tanda peradangan pada lambung.
Jika terdapat tanda yang mencurigakan ditemukan, dokter Anda mungkin akan mengambil sampel jaringan kecil (biopsi) untuk pemeriksaan laboratorium.
2. Tes H.pylori.
Test H. pylori adalah tes yang bisa dilakukan di berbagai cara, termasuk tes darah, tes feses, atau dengan tes lewat napas. Untuk tes napas, Anda akan disuruh meminum segelas kecil cairan jernih dan tidak berasa yang mengandung karbon radioaktif.
Bakteri H. pylori akan memecah cairan tes di perut Anda. Kemudian, Anda meniupkan napas ke dalam tas atau kantunag khusus, yang kemudian disegel. Jika Anda terinfeksi H. pylori, sampel napas Anda akan mengandung karbon radioaktif.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit gastritis?

Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin dapat membantu mengatasi gastritis akut ataupun kronis yang Anda alami:
  • Makan sedikit-sedikit tapi sering
  • Makan masakan yang matang
  • Cuci tangan sebelum makan untuk menghindari infeksi
  • Ikuti arahan dokter, jangan mengonsumsi obat tanpa resep atau berhenti minum obat tanpa izin dokter
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Pencegahan

Bagaimana mencegah maag dan gastritis tidak kambuh lagi?

1. Tidak merokok
Nikotin dalam rokok memiliki efek relaksasi otot, sehingga otot saluran pencernaan yang seharusnya mempertahankan agar isi lambung tidak naik ke atas menjadi lemah. Hal ini menyebabkan refluks asam lambung, serangkaian gejala gangguan pencernaan yang ditandai dengan rasa terbakar pada dada akibat asam lambung yang naik.
Perokok juga cenderung mudah batuk, di mana setiap kali batuk perut akan tertekan sehingga semakin memperbesar risiko asam lambung naik. Selain rokok, alkohol dan cokelat juga memiliki efek yang mirip dengan nikotin.
2. Ubah pola makan Anda
Untuk mencegah kondisi ini kambuh kembali bisa sesederhana dengan mengubah pola makan harian Anda.
  • Biasakan makan lebih sering dengan porsi yang lebih sedikit. Jika Anda biasa makan 3 kali sehari, coba ubah menjadi makan 5-6 kali sehari dengan porsi yang lebih sedikit.
  • Hindari makan hingga terlalu kenyang karena jika isi lambung terlalu penuh maka isi lambung bisa naik ke tenggorokan.
  • Kurangi konsumsi makanan atau minuman yang bersifat asam seperti makanan pedas, jeruk, dan kopi. Makanan atau minuman bersifat asam memicu rasa nyeri pada ulu hati.
  • Hindari makan sebelum tidur karena meningkatkan risiko naiknya isi lambung.
3. Kurangi berat badan
Anda yang kegemukan memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi lambung yang meradang. Ini disebabkan  karena cenderung makan dalam porsi besar, yang meningkatkan tekanan dalam lambung sehingga isi lambung mudah naik keluar. Mengurangi berat badan 2-5 kg dapat membantu Anda mencegah kondisi ini datang kembali.
4. Hindari konsumsi obat pereda nyeri tanpa pengawasan dokter
Obat anti nyeri yang sering digunakan salah satunya adalah obat anti inflamasi non-steroid (OAIN). Obat ini memiliki efek meningkatkan asam lambung sehingga Anda menjadi rentan mengalami nyeri ulu hati sehingga penggunaan OAIN sebaiknya atas nasihat dokter.
Berhati-hatilah juga dalam minum jamu, karena produk jamu sering kali mengandung OAINS sehingga minum jamu dalam jangka panjang juga memiliki efek yang sama dengan penggunaan OAINS jangka panjang.
5. Konsumsi makanan yang mengandung lemak sehat dan berprotein
Lemak tradisional dan protein memiliki lebih banyak gizi. Lemak bersifat antiradang pada lapisan saluran pencernaan dan protein dapat membantu pencernaan. Asam klorida mengaktifkan enzim yang membantu pencernaan protein, seperti Pepsin.
Dengan mengonsumsi lebih banyak protein, kelebihan asam lambung dalam perut Anda dapat digunakan untuk mencerna protein, bukannya malah naik ke kerongkongan Anda.
Apa yang sebaiknya Anda makan?
  • Daging dari hewan liar atau yang digembalakan
  • Ikan
  • Telur organik
  • Susu asli dan hasil kultur (jika perut Anda tidak sensitif)
  • Kacang dan biji-bijian utuh
  • Minyak kualitas baik (minyak kelapa, minyak sawit, atau extra virgin olive oil)
6. Perhatikan posisi tidur Anda
Ingatlah untuk tidur miring ke kiri, dengan posisi bantal agak tinggi. Berbaring telentang di tempat tidur datar dan bantal yang rendah dapat menyebabkan mulas yang lebih serius. Sebab pada kondisi ini, tenggorokan dan perut Anda berada pada tingkat yang sama dan membuat asam lambung mudah mengalir ke kerongkongan Anda.

Rabu, 14 November 2018

Karies Gigi

Apa itu karies gigi?

Karies gigi adalah kondisi saat muncul lubang pada gigi. Karies gigi disebabkan oleh bakteri.
Karies gigi dan kerusakan gigi merupakan masalah kesehatan paling umum di dunia. Apabila lubang tidak diatasi, lubang akan membesar dan mempengaruhi lapisan dalam gigi. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit gigi parah, infeksi dan lepasnya gigi.

Seberapa umumkah karies gigi?

Karies gigi sangat umum terjadi dan umumnya menyerang anak-anak, remaja dan lansia. Karies gigi dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala karies gigi?

Ciri dan gejala karies gigi adalah:
  • Sakit gigi
  • Gigi sensitif
  • Nyeri ringan hingga tajam saat mengonsumsi makanan manis, panas, atau dingin
  • Lubang yang terlihat pada gigi
  • Noda berwarna cokelat, hitam, atau putih pada permukaan gigi
  • Nyeri saat Anda menggigit makanan.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
  • Demam
  • Sakit gigi parah
  • Mulut bau.

Penyebab

Apa penyebab karies gigi?

Karies gigi disebabkan oleh dua faktor utama: bakteri pada mulut dan kadar gula yang tinggi pada makanan. Memiliki bakteri pada mulut adalah hal yang wajar. Kombinasi bakteri, sisa makanan dan air liur adalah pembentuk plak. Semakin tinggi kadar gula pada makanan, semakin melengket plak. Seiringnya waktu, kerusakan gigi terbentuk saat bakteri pada plak dan tartar mengubah gula menjadi asam. Asam pada plak mengikis mineral pada enamel luar gigi yang keras. Erosi ini menyebabkan lubang-lubang kecil pada enamel gigi.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk karies gigi?

Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami karies gigi, yaitu:
  • Perawatan gigi yang buruk. Apabila Anda tidak menyikat atau membersihkan dengan benang gigi setiap hari untuk mengangkat plak.
  • Karbohidrat tertentu, seperti minuman buah, soda, pencuci mulut, permen dan kue menyebabkan karies gigi.
  • Makanan dan minuman asam meningkatkan risiko karies gigi, seperti lemon, soda, minuman energi dan jus buah.
  • Asam lambung. Hal ini menyebabkan asam lambung naik dan terkena dengan gigi, yang dapat menyebabkan karies gigi.
  • Tidak cukup fluor. Fluor, zat alami yang mengandung mineral, membantu mencegah lubang dan dapat memperbaiki kerusakan gigi tahap awal.
  • Terlalu sedikit air liur pada mulut. Air liur membantu membersihkan sisa-sisa makanan dari gigi dan mengurangi bakteri pada mulut yang menyebabkan pembusukan.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana karies gigi didiagnosis?

Untuk mendiagnosis karies gigi, dokter gigi akan:
  • Menanyakan beberapa pertanyaan tentang sejarah medis, tingkat keparahan rasa sakit.
  • Menggunakan alat runcing dan kaca kecil untuk memeriksa gigi.
  • Melihat pada x-ray gigi, yang dapat menunjukkan tingkat keparahan lubang dan kerusakan gigi.

Apa saja pengobatan untuk karies gigi?

Pengobatan untuk karies gigi tergantung pada seberapa parah kondisi dan situasi tertentu, seperti:
  • Perawatan fluor. Perawatan ini digunakan pada tahap awal, yang dapat membantu mengembalikan enamel gigi.
  • Tambal. Tambal adalah pilihan utama apabila kerusakan telah berkembang dan sudah melewati tahap erosi enamel.
  • Crown. Apabila Anda memiliki kerusakan parah atau gigi yang rentan, Anda mungkin akan membutuhkan crown.
  • Root canal. Apabila kerusakan telah mencapai bagian dalam gigi (pulp), Anda akan memerlukan root canal.
  • Pencabutan gigi. Gigi Anda harus diangkat karena kondisi yang sudah sangat parah.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi karies gigi?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi karies gigi:
  • Sikat gigi setidaknya 2 kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluor
  • Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi setidaknya 1 kali sehari
  • Kumur dengan air atau obat kumur setelah mengonsumsi makanan dan cemilan
  • Konsumsi makanan yang baik untuk gigi
  • Kunjungi dokter gigi secara rutin untuk pembersihan dan pemeriksaan gigi.
https://hellosehat.com/penyakit/karies-gigi/

Obbesitas

Obesitas

Obesitas adalah penumpukan lemak yang sangat tinggi di dalam tubuh sehingga membuat berat badan berada di luar batas ideal.
Sejumlah komplikasi dapat timbul akibat obesitas, bahkan beberapa di antaranya membahayakan nyawa. Beberapa contoh komplikasi yang cukup serius tersebut di antaranya stroke, penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, kanker usus, dan kanker payudara.
Selain mengarah kepada sejumlah masalah kesehatan fisik, obesitas juga bisa menyebabkan masalah psikologis, seperti stres, dan depresi. Masalah psikologis ini timbul karena biasanya berawal dari rasa tidak percaya diri penderita obesitas yang mengalami perubahan bentuk badan.

Penyebab obesitas

Obesitas dapat terjadi ketika kita sering mengonsumsi makanan berkalori tinggi. Sebenarnya mengonsumsi makanan berkalori tinggi tidak selalu menjadi masalah asalkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan tiap harinya. Namun, jika kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk dan tidak diimbangi oleh aktif berolahraga, maka sisa energi dari hasil pembakaran kalori tersebut akan disimpan di tubuh dalam bentuk lemak. Lambat laun, penumpukan lemak tersebut akan bertambah dan membuat tubuh terlihat membesar alias gemuk.
Selain akibat makanan tinggi kalori dan kurangnya melakukan olahraga, obesitas juga bisa terjadi karena:
  • Faktor keturunan (genetik)
  • Efek samping obat-obatan (antidepresan, obat antiepilepsi, kortikosteroid, dan diabetes)
  • Komplikasi dari penyakit tertentu (sindrom Cushing dan hipotiroidisme)

Obesitas di Indonesia

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada tahun 2008, sekitar 4,8 persen dari total penduduk Indonesia mengalami obesitas. Diperkirakan, kondisi ini dialami oleh 6,9 persen pria dan 2,6 persen wanita dari seluruh jumlah penduduk.

Pengobatan obesitas

Obesitas dapat ditangani sendiri dengan disiplin menerapkan pola makan sehat, seperti mengonsumsi makanan rendah lemak dan gula, serta berolahraga secara teratur. Olahraga yang dimaksud tidak perlu berat karena aktivitas berjalan pagi, bersepeda, bermain bulu tangkis, atau berenang sudah cukup, asalkan dilakukan secara rutin. Dianjurkan untuk melakukan olahraga 2,5-5 jam tiap minggu.
Penanganan dari dokter dapat diberikan jika obesitas tidak berhasil diatasi meskipun sudah disiplin dalam berolahraga dan menerapkan pola makan sehat. Contoh penanganan dari dokter adalah pemberian obat yang dapat menurunkan penyerapan lemak di dalam saluran pencernaan.
Pada beberapa kasus, obesitas akan ditangani dengan operasi. Operasi biasanya hanya dilakukan jika tingkatan obesitas dinilai sangat parah sehingga dikhawatirkan dapat mengancam nyawa penderita. Tindakan operasi juga dipertimbangkan jika usaha-usaha menurunkan berat badan yang sudah dilakukan selama beberapa waktu tetap tidak membuahkan hasil.
Perlu diingat bahwa penurunan berat badan yang dilakukan dengan usaha sendiri membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Karena itu dibutuhkan kesabaran demi mencapai hasil yang diinginkan dan komitmen untuk mempertahankannya dalam jangka panjang.
https://www.alodokter.com/obesitas.html
 

Welcome Template by Ipietoon Cute Blog Design